Pada artikel ini akan dibahas tentang operasi perhitungan yang terdiri dari operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dari sistem bilangan biner, oktal, dan heksadesimal. Pada artikel yang lalu telah dijelaskan tentang metode komplemen bilangan dimana hal tersebut sangat berguna untuk diterapkan pada operasi perhitungan ini, karena komputer digital tidak mengenal bilangan negatif.
Operasi Penjumlahan
1. Penjumlahan sistem bilangan biner
Aturan dasar dari penjumlahan biner adalah sebagai berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 10
Dengan aturan tersebut, kita dapat menjumlahkan bilangan biner seperti penjumlahan bilangan desimal (dilakukan dari kanan ke kiri). Lebih jelasnya dapat dilihat seperti beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
2. Penjumlahan istem bilangan oktal0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 10
Dengan aturan tersebut, kita dapat menjumlahkan bilangan biner seperti penjumlahan bilangan desimal (dilakukan dari kanan ke kiri). Lebih jelasnya dapat dilihat seperti beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
① | Berapakah 11010,12 + 10111,02 | ② | Berapakah 1011,11012 + 11011,111012 |
111 11010,1 10111,0 + 110001,1 ∴ 11010,12 + 10111,02 = 110001,12 |
1 111 1 1011,1101 11011,11101 + 100111,10111 ∴ 11010,12 + 10111,02 = 100111,101112 |
Aturan dasar dari penjumlahan biner adalah sebagai berikut:
0 + 0 = 0 0 + 5 = 5 1 + 3 = 4 3 + 5 = 10
0 + 1 = 1 0 + 6 = 6 1 + 5 = 6 4 + 5 = 11
0 + 2 = 2 0 + 7 = 7 1 + 7 = 10 4 + 6 = 12
0 + 3 = 3 1 + 1 = 2 2 + 6 = 10 Dst…
0 + 4 = 4 1 + 2 = 3 2 + 7 = 11
Dengan dasar ini, penjumlahan oktal sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal. Lebih jelasnya depat dilihat pada beberapa contoh berikut ini.
Contoh:
3. Penjumlahan sistem bilangan heksadesimal0 + 0 = 0 0 + 5 = 5 1 + 3 = 4 3 + 5 = 10
0 + 1 = 1 0 + 6 = 6 1 + 5 = 6 4 + 5 = 11
0 + 2 = 2 0 + 7 = 7 1 + 7 = 10 4 + 6 = 12
0 + 3 = 3 1 + 1 = 2 2 + 6 = 10 Dst…
0 + 4 = 4 1 + 2 = 3 2 + 7 = 11
Dengan dasar ini, penjumlahan oktal sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal. Lebih jelasnya depat dilihat pada beberapa contoh berikut ini.
Contoh:
① | Berapakah 1258 + 468 | ② | Berapakah 4248 + 25678 |
1 125 46 + 173 ∴ 1258 + 468 = 1738 |
111 424 2567 + 3213 ∴ 4248 + 25678 = 32138 |
Operasi penjumlahan heksadesimal sama halnya seperti penjumlahan pada desimal. Lebih jelasnya depat dilihat pada beberapa contoh berikut ini.
Contoh:
Contoh:
① | Berapakah 2B516 + 7CA16 | ② | Berapakah 658A16 + 7E616 |
1 2B5 7CA + A7F ∴ 2B516 + 7CA16 = A7F16 |
11 658A 7E6 + 6D60 ∴ 658A16 + 7E616 = 6D6016 |
Operasi Pengurangan
1. Pengurangan sistem bilangan biner
Pengurangan pada sistem bilangan biner diterapkan dengan cara pengurangan komplemen 1 dan pengurangan komplemen 2 dimana cara inilah yang digunakan oleh komputer digital.
a. Pengurangan biner menggunakan komplemen 1
2. Pengurangan sistem bilangan oktal dan heksadesimala. Pengurangan biner menggunakan komplemen 1
Bilangan biner yang akan dikurangi dibuat tetap dan bilangan biner sebagai pengurangnya diubah ke bentuk komplemen 1, kemudian dijumlahkan. Jika dari penjumlahan tersebut ada bawaan putaran ujung (end-around carry), maka bawaan tersebut ditambahkan untuk mendapatkan hasil akhir. Lebih jelasnya dapat dilihat seperti contoh di bawah ini.
Contoh:
Jika dari penjumlahan tersebut tidak terdapat bawaan putaran ujung, maka hasil penjumlahan bilangan yang dikurangi dengan komplemen 1 bilangan pengurangnya adalah bilangan negatif dimana hasil akhirnya negatif dari hasil komplemen 1 penjumlahan tadi. Lebih jelasnya dapat dilihat beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
b. Pengurangan biner menggunakan komplemen 2Contoh:
① | Berapakah 10112 – 01112 |
1011 → Bilangan biner yang dikurangi 1000 + → Komplemen 1 dari bilangan pengurangnya (01112) 10011 ↳ end-around carry 0011 → Hasil penjumlahan tanpa end-around carry 1 + → end-around carry dari hasil penjumlahan 0100 ∴ 10112 – 01112 = 01002 |
② | Berapakah 111102 – 100012 |
11110 → Bilangan biner yang dikurangi 01110 + → Komplemen 1 dari 100012 101100 ↳ end-around carry 01100 → Hasil penjumlahan tanpa end-around carry 1 + → end-around carry dari hasil penjumlahan 01101 ∴ 111102 – 100012 = 011012 |
Jika dari penjumlahan tersebut tidak terdapat bawaan putaran ujung, maka hasil penjumlahan bilangan yang dikurangi dengan komplemen 1 bilangan pengurangnya adalah bilangan negatif dimana hasil akhirnya negatif dari hasil komplemen 1 penjumlahan tadi. Lebih jelasnya dapat dilihat beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
① | Berapakah 011102 – 111102 |
01110 → Bilangan biner yang dikurangi 00001 + → Komplemen 1 dari 111102 01111 karena tidak ada end-around carry, maka hasilnya adalah bilangan negatif (komplemen 1 dari 011112) ∴ 011102 – 111102 = – 100002 |
② | Berapakah 010112 – 100012 |
01011 → Bilangan biner yang dikurangi 01110 + → Komplemen 1 dari 100012 11001 karena tidak ada end-around carry, maka hasilnya adalah bilangan negatif (komplemen 1 dari 110012) ∴ 010112 – 100012 = – 001102 |
Bilangan biner yang dikurangi tetap kemudian bilangan biner sebagai pengurangnya di komplemen 2, lalu dijumlahkan. Jika hasilnya ada bawaan (carry), maka hasil akhir adalah hasil penjumlahan tersebut tanpa carry (diabaikan). Lebih jelasnya dapat dilihat beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
Sekarang bagaimana kalau hasil penjumlahan dari bilangan yang dikurangi dengan komplemen 2 bilangan pengurangnya tanpa bawaan? Untuk menjawab ini, maka caranya sama seperti pengurangan komplemen 1, dimana hasil akhirnya negatif dan hasil penjumlahan tersebut di komplemen 2 merupakan hasil akhirnya. Lebih jelasnya dapat dilihat seperti contoh di bawah ini.
Contoh:
Contoh:
① | Berapakah 11002 – 00112 |
1100 → Bilangan biner yang dikurangi 1101 + → Komplemen 2 dari 00112 11001 → Carry diabaikan ∴ 11002 – 00112 = 10012 |
② | Berapakah 1100002 – 0111102 |
110000 → Bilangan biner yang dikurangi 100001 + → Komplemen 2 dari 0111102 1010001 → Carry diabaikan ∴ 1100002 – 0111102 = 0100012 |
Sekarang bagaimana kalau hasil penjumlahan dari bilangan yang dikurangi dengan komplemen 2 bilangan pengurangnya tanpa bawaan? Untuk menjawab ini, maka caranya sama seperti pengurangan komplemen 1, dimana hasil akhirnya negatif dan hasil penjumlahan tersebut di komplemen 2 merupakan hasil akhirnya. Lebih jelasnya dapat dilihat seperti contoh di bawah ini.
Contoh:
① | Berapakah 011112 – 100112 |
01111 → Bilangan biner yang dikurangi 01101 + → Komplemen 2 dari 100112 11100 Karena tidak ada carry, maka hasilnya adalah bilangan negatif (komplemen 2 dari 111002) ∴ 011112 – 100112 = – 001002 |
② | Berapakah 100112 – 110012 |
10011 → Bilangan biner yang dikurangi 00111 + → Komplemen 2 dari 110012 11010 Karena tidak ada carry, maka hasilnya adalah bilangan negatif (komplemen 2 dari 110102) ∴ 100112 – 110012 = – 001102 |
Untuk pengurangan bilangan oktal dan heksadesimal, polanya sama dengan pengurangan bilangan desimal. Untuk lebih jelasnya lihat contoh di bawah ini.
Contoh untuk bilangan oktal:
Contoh untuk bilangan heksadesimal:
Contoh untuk bilangan oktal:
① | Berapakah 1258 – 678 | ② | Berapakah 13218 – 6578 |
78 → borrow 125 67 – 36 ∴ 1258 – 678 = 368 |
778 → borrow 1321 657 – 442 ∴ 13218 – 6578 = 4428 |
Contoh untuk bilangan heksadesimal:
① | Berapakah 125616 – 47916 | ② | Berapakah 324216 – 198716 |
FF10 → borrow 1256 479 – DDD ∴ 125616 – 47916 = DDD16 |
FF10 → borrow 3242 1987 – 18CA ∴ 324216 – 198716 = 18CA16 |
Operasi Perkalian
1. Perkalian sistem bilangan biner
Perkalian biner dapat juga dilakukan seperti perkalian desimal, bahkan jauh lebih mudah karena pada perkalian biner hanya berlaku empat hal, yaitu :
0 × 0 = 0
0 × 1 = 0
1 × 0 = 0
1 × 1 = 1
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
2. Perkalian sistem bilangan oktal dan heksadesimal0 × 0 = 0
0 × 1 = 0
1 × 0 = 0
1 × 1 = 1
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
① | Berapakah 10112 × 10012 | ② | Berapakah 101102 × 1012 |
1011 → Multiplikan (MD) 1001 × → Multiplikator (MR) 1011 0000 1011 1011 + 1100011 ∴ 10112 × 10012 = 11000112 |
10110 → Multiplikan (MD) 101 × → Multiplikator (MR) 10110 00000 10110 + 1101110 ∴ 101102 × 1012 = 11011102 |
Untuk perkalian bilangan oktal dan heksadesimal, lebih jelasnya dapat diperhatikan caranya seperti beberapa contoh berikut ini.
Contoh untuk bilangan oktal:
Contoh untuk bilangan heksadesimal:
Contoh untuk bilangan oktal:
① | Berapakah 258 × 148 | ② | Berapakah 4538 × 658 |
25 14 × 124 25 + 374 ∴ 258 × 148 = 3748 |
453 65 × 2727 3402 + 36747 ∴ 4538 × 658 = 367478 |
Contoh untuk bilangan heksadesimal:
① | Berapakah 52716 × 7416 | ② | Berapakah 1A516 × 2F16 |
527 74 × 149C 2411 + 255AC ∴ 52716 × 7416 = 255AC16 |
1A5 2F × 18AB 34A + 4D4B ∴ 1A516 × 2F16 = 4D4B16 |
Operasi Pembagian
1. Pembagian sistem bilangan biner
Untuk pembagian bilangan biner tak ubahnya seperti pada pola pembagian bilangan desimal. Lebih jelasnya dapat dilihat caranya seperti beberapa contoh berikut ini:
Contoh:
2. Pembagian sistem bilangan oktal dan heksadesimalContoh:
① | Berapakah 11000112 ÷ 10112 | ② | Berapakah 11011102 ÷ 101102 |
1011√1100011 = 1001 1011 – 10 0 – 101 0 – 1011 1011 – 0 ∴ 11000112 ÷ 10112 = 10012 |
10110√1101110 = 101 10110 – 1011 0 – 10110 10110 – 0 ∴ 11011102 ÷ 101102 = 1012 |
Untuk pembagian bilangan oktal dan heksadesimal, lebih jelasnya dapat diperhatikan caranya seperti beberapa contoh berikut ini.
Contoh untuk bilangan oktal:
Contoh untuk bilangan heksadesimal:
Sekian artikel tentang operasi perhitungan pada sistem bilangan ini, jika ada kesalahan dalam penulisan maupun pembahasan diatas... mohon dikoreksi... terimakasih...Contoh untuk bilangan oktal:
① | Berapakah 3748 ÷ 258 | ② | Berapakah 1154368 ÷ 6428 |
25√374 = 14 25 – 124 124 – 0 ∴ 3748 ÷ 258 = 148 |
642√115436 = 137 642 – 3123 2346 – 5556 5556 – 0 ∴ 1154368 ÷ 6428 = 1378 |
Contoh untuk bilangan heksadesimal:
① | Berapakah 1E316 ÷ 1516 | ② | Berapakah 255AC16 ÷ 52716 |
15√1E3 = 17 15 – 93 93 – 0 ∴ 31E316 ÷ 1516 = 1716 |
527√255AC = 74 2411 – 149C 149C – 0 ∴ 225AC16 ÷ 52716 = 7416 |
cotoh 2 untuk penjumlahan bilangan heksadesimal saya rasa kurang tepat
BalasHapusthx........
Terimakasih mas dedi atas koreksinya...

HapusIya... memang ada kesalahan hasil pada contoh 2 untuk penjumlahan bilangan heksadesimal (658A + 7E6)...
hasil yang lebih tepat adalah 6D70
Thanx, sangat membantu dalam tugas Rangkaian Logika saya
BalasHapusSama² mas christman.. senang bisa membantu... semoga sukses dengan tugas rangkaian logikanya...
HapusMakasih, postnya sangat membantu
BalasHapusSama-sama, terimakasih kembali telah berkomentar
Hapusmakasih.. beguna banget
hehe
BalasHapuscopy ya
Sama-sama, terimakasih kembali telah berkomentar
Hapussilahkan di copy dan disebarluaskan...
dan tolong di tambahkan/koreksi jika ada yang masih kurang...
maaf kk..soal pngurangan oktal...gimn klo soalnya gini.. 3757-5673=
BalasHapusmohon pnjabarannya...
Saya akan coba menggunakan cara komplemen 8 untuk menyelesaikannya...

Hapuspertama: komplemen 8 kan bilangan pengurang (5673) sehingga menjadi 2105
kedua: jumlahkan 3757 dengan hasil komplemen tadi (2105) = 6064
*karena tidak terdapat carry pada hasil penjumlahan tersebut, maka bilangan hasilnya adalah bernilai negatif, maka langkah selanjutnya adalah dengan mengkomplemen 8 kan lagi hasilnya (6064) = 1714
Jadi 3757-5673 = -1714
NB: Untuk penjelasan tentang komplemen bilangan, bisa anda liat pada halaman ini http://goo.gl/0sBe2i
Semoga membantu...
Gan, contoh 2 pengurangan biner komplemen 2 kayanya salah deh
BalasHapusTerimakasih koreksinya gan, kesalahan terdapat pada bilangan pengurang...
Hapuskomplemen 2 dari 011110 seharusnya adalah 100010 (100001 + 1), sehingga
110000 + 100010 = 1 010010
karena carry diabaikan, maka hasilnya 10010
Mbak,untuk pembagian,tolong bisa di perjelas lagi,,soalnya sulit dipahami,,,
BalasHapusAsal muasalnya,,maaff sebelumnya
sebenarnya kalau kita telah paham konsep sistem bilangan desimal, untuk memahami sistem bilangan lainnya tidaklah terlalu sulit.
Hapusmirip seperti pembagian bilangan desimal, yang membedakannya adalah anggota suatu sistem bilangan tersebut... jadi misalkan kalau desimal maksimum nilainya adalah 9... lebih dari itu dia akah overflow atau menghasilkan carry...
jadi sebaiknya pahami dulu bagian pengurangan dan penjumlahan baru lanjut ke perkalian dan pembagian... menurut saya seperti itu...
Di bagian oktal(pembagian) Tapi contoh di atas ngga pake carry/overflow. Trus di contoh 1 oktal tiba2 hasilnya 14 padahal pembagiannya belum habis dibagi nol (tiba2 -124 padahal 4*25 itu 100) maaaf kurang jelas
Hapussebelumnya terimakasih telah berkomentar...

Hapusjadi gini, 4*25 dalam sistem bilangan oktal itu hasilnya adalah benar 124
kenapa seperti itu, karena 4+4 itu bukan 8 tapi hasilnya 10 dalam sis.bilangan oktal, karena sistem bilangan oktal akan overflow di angka 8
kemudian kita lanjut hitung yah...
10+4 = 14
14+4 = 20 (ingat, bukan 18)
20+4 = 24
bilangan 2 disimpan dan 4 sebagai hasil LSD nya
kemudian kita kalikan 2 (dari angka 25) dengan 4
4+4 = 10
nah karena tadi kita ada simpanan (carry) 2, maka
10+2 = 12
jadi hasil akhirnya 124
maap jika penjelasan saya masih kurang paham...
intinya ingat kapan suatu sistem bilangan itu overflow...
dalam kasus sistem bilangan oktal, tidak ada angka 8 apalagi 9...
itu untuk heksa harusnya
BalasHapus3242 – 1987=18BB